RSS

JAPAN TRIP DAY 2




Ohayouu...bangun pagi sudah di Jepang, hari ke 2 trip kami bersama Thierra. Kami sudah packing untuk menuju Osaka dari tadi malam berhubung akan berangkat pagi denngan shuttle bus hotel ke stasiun Tokyo. Lumayan banget lah menghemat anggaran.Sarapannya banyak pilihan, tetapi tentu saja sebagai muslim ga bisa cicipin semua, dan harus dengan tanya-tanya berkali-kali, karena saya ga  percaya pas suami yang tanya,hahaha. Akhirnya sarapan dengan onigiri salmon, onigiri telur dan roti tawar pastinya yang paling aman. Alhamdulillah mereka ramah sekali menjawab pertanyaan saya yang bermacam-macam sebelum makan. 


Merenung, kenapa ga dari dulu kesini

Sambil menunggu mobil, kami melihat sekitar, dan wow, ternyata di depan hotel ada taman, dan pohon sakuranya sudah mulai mekar. Kyaa...kami exicted banget foto-foto karena inilah sakura pertama yang kami temui. Sayang kita cuma nginep semalam disini, padahal tamannya lumayan juga buat santai-santai.
Yang super happy di stasiun :D

Sesampainya di stasiun, kita langsung nyari-nyari info peron kita dimana, yah maklumlah ya dari kampung, haha. Tak lupa jajan pastinya, saya itu orangnya lapar mata, dan suami kesayanganq iniih, tak bisa liat vending machine, gatal tuh dia ama koin-koinnya dia >,<.  Tapi jujur, ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan, karena bayangan saya dengan melihat peta kereta di Jepang itu sungguh luar biasa ruwet, eh pas dah langsung disana, bisalaah. Kita sudah pesan shinkansen pas di Bandara Narita kemarinnya, jadi amanlah cuma rempong pas masuk mau naruh-naruh koper yang mana tempat naruhnya hanya ada kursi bagian belakang. Rasanya masih seperti mimpi, berada di dalam shinkansen apalagi bersama anak dan suami, dulu bayangannya sendiri sih, pengen tidur, tapi mau liat Gunung Fuji (kita pesan kursi yang di sisi Gunung Fuji emang), ga tidur, ngantuk. Ketiduran akhirnya :D.

Amenities tiap hari

 Tiba di Shin Osaka station, kita naik subway ke Nishinakajimaminamigata Station (ribet yaak namanya, mber, mana inilah stasiun hotel kita,wakakkak), cuma satu stasiun aja  trs keluar stasiun langsung hotel deh. Top bener pokoknya posisi hotel ini, namanya Hotel Consort, sampai hotel, check in, disuruh ambil amenities lagi, kali ini malah ada karet rambut di kantongnya, sukaa, dan ini boleh diambil tiap hari (mayan ya saya pulang bawa karet rambut brp gitu :P). Setelah taruh barang, kasi makan Iyhe, langsung cus deh. Sore sampai malam kita bisa mengeksplor Minami, Namba, Dotonburi dan Shinsaibashi. Surga makan en belanja banget, sampe pegel-pegel mutarinnya, untung aja ketika beli takoyaki yang fenomenal itu kita ga antri lama, kagetnya dibelakang qt ternyata udah mengular panjang belok belok antriannya. Apa aja kayaknya pengen dicoba dan dimakan setelah kita timbang-timbang kehalalannya :D.
Kue dango, habis dibakar dikasi gula merah
Kerang Bakar, Nyoss,

Takoyaki,,my fav

Antrian Takoyakinya Gilee...


Ga Sabaran ..ga peduli masih panas

Tas yang hits banget di Indo :D

 Karena makan pagi dan siang kita ga jelas (ga di resto maksudnya :P), malam ini kita harus merestokan diri nih. Buka applikasi halal, disekitaran Dotonburi banyak  sebetulnya, akhirnya kita pilih Tsuki No Odori, karena tergoda liat yakitorinya. Makan disini sekitar 4270Y, harga yang lumayan untuk makan malam kalau di Indonesia, but this is Japan yeaa. Overall makan disini pelayanannya ramah, tapi nunggunya lama karena dia bener-bener baru masak semuanya ketika kita pesan dan rasanya menurut saya ok lah. Selesai makan kita diajak foto dan dikasi souvenir sama ownernya. Hal yang paling berkesan adalah ketika dia tau kita bawa anak kecil/balita, dia langsung menyediakan mangkok, piring dan sendok kecil dengan gambar unyu, tanpa kita minta lho dan kita juga ga pesan kids meal. Intinya, seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya, negara ini sangat concern pada hal detil.
Tsuki No Odori, ini dibawah meja berlubang gitu, jadi kita makan kakinya nggantung2 :D


Kelar makan malam, kita masih muter lagi lho, sampe si Iyhe rewel, kecapekan kayaknya ngantuk tapi ga mau di taruh di stroller. Akhirnya buat penutup kita foto dulu lah di Glico Man, biar sah ke Dotonburinya. Day 1 in Osaka, pulang jam 10 malam . Daebak Iyheee!!!

Biar sah!!!

JAPAN TRIP DAY 1


Tulisan ini dibuat di bulan September, padahal jalan-jalannya bulan kapan, wow..pemalas sekali diriku, hahaha. 
Up in the sky of Tokyo

Penerbangan ke Tokyo kami pukul 04:40 pagi, so dengan segala kengantukan tapi exited, kami berangkat. Pengalaman pertama saya dengan Malaysia Airlines, dan mungkin bukan yang terakhir. Surprisingly, saya menikmati, khususnya makanannya, jauh lebih enak daripada Garuda. Kami transit di Malaysia, tetapi tidak lama, hanya cukup buat kami pindah terminal di bandara Malaysia, lalu langsung terbang lagi ke Tokyo. Penerbangan KL - Tokyo tentunya lebih membosankan buat Thierra, alhasil dia lebih memilih baring di lantai pesawat daripada di pangku :)). Untungnya jauh sblm penerbangan saya sudah bookseat dan memesan baby meal terlebih dahulu, sehingga semua penerbangan kami mendapat kursi paling depan yang lebih lebar tentunya. Basinet disediakan, tetapi berat Thierra ternyata sudah melebihi batas aman penggunaan bassinet. Ya sudahlah, let him enjoy the airplane's floor, lol. Ada 1 pramugari (senior kayaknya) yang luar biasa care nya sama kita, menanyakan apakah saya nyaman, mengisi botol minum Thierra setiap kosong dan saya diberi jatah makan lebih dulu karena katanya supaya bisa gantian dengan suami menjaga anak. Thumbs up for you Mam.

Landing Finally, anaknya tepar bobok :D

Pesawat mendarat menjelang pukul 7 malam di Tokyo, agak molor dari rencana di itenary, lalu foto-foto dulu dan rencana makan malam di bandara kita gagalkan. Rencana kami untuk mengirim koper langsung ke Osaka pun batal karena kondisi peak season, mereka tidak bisa menjanjikan koper tsb tiba dalam 1 hari. So, geretlah koper gede itu kemana-mana :)).  Setelah beres menukar JR Pass dan membeli IC Card (Suika), kami langsung cuss naik Narita Express (NEX) ke Tokyo Station ( free  kalau pake JR Pass). Sesampainya di Tokyo Station, karena uda capek ngantuk dan malas contact-contact hotel (sebetulnya hotel kami menyediakan shuttle bus), langsung deh naik taxi. Ngomong-ngomong soal taxi, tentu saja kami naik taxi dengan level kesadaran siap-siap mahal yes, haha, tapi tetep shock juga liat argonya yang melaju begitu cepat, rasanya setiap drivernya ngerem, argo naik. Jarak stasiun - hotel yang lbh kurang 10 menit (sudah termasuk lampu merah beberapa kali) charge taxinya sekita 170an yen (nyaris 200rb yak). Di Indonesia paling mahal 50rb,hahahha. Tetapi yang bikin salut memang driver taxinya super rapi, dengan jas , dasi dan tentu saja service excellent serasa itu supir pribadi bangsawan dan gw bangsawannya :D

Foto Wajib !!!
Kami menginap di Toyoko -Inn Tokyo Eki Shin Ohashi Mae. Proses check in lancar, di meja resepsionis disuruh ambil perlengkapan buat cewek, ada pouch lucu isinya kosmetik dan perlengkapan mandi gt deh, yang bikin kaget mereknya ShiSeido yang notabene merk mahal di Indo, wih, pdahal kita nginapnya bukan di hotel bintang tinggi tuh :P, ada juga sisir dan ikat rambut. Benar-benar perhatian luar biasa ke sesuatu yang kecil. Salut lagi. 

Makan malam pertama kami di Jepang akhirnya onigiri salmon yang warbiasak enaknya, hapus sudah jalan-jalan seputar hotel dari itenary malam ini. Kami hanya ingin tidur!!!


JAPAN TRIP - PROLOG

Ketika menulis postingan ini, saya teringat postingan lama saya ini. Bener ya apa yang kita harapkan dengan sungguh-sungguh, satu demi satu terwujud kadang di waktu yang tidak disangka-sangka. Saya menulis wishlist travelling itu di tahun 2009, dan sekarang di tahun 2017 sudah terlaksana 4 dari 7 tempat yang saya inginkan. Masyaallah, terima kasih ya Allah, wishlist negara tujuannya sudah nambah sekarang seiring pengalaman dan wawasan yang semakin terbuka, tetapi biar 7 tempat utama tersebut tetap jadi wishlist utama ketika saya saat itu baru masuk kerja. 

Jepang adalah negara no 1 di wishlist saya itu, wajar mengingat saya otaku yang sangat mencintai komik jepang dari SD. Sebetulnya malas sekali mau menulis lagi apalagi pasti postingan travelling itu panjang, tetapi ternyata postingan travelling pribadi itu sangat berguna buat saya sebagai kenangan perjalanan karena jangankan lama, baru berapa bulan kemudia saja terkadang saya sudah lupa detil-detil tertentu seperti Korea Trip yang tidak saya tulis, skrg jadi nyesel karena ada hal-hal yang tentu saja terlupakan.

Jadi mungkin seperti travel's postingan orang lain, Japan Trip ini akan saya buat perhari saja nantinya, dan kapan menyelesaikannya ga tau :D

Sekarang saya mau cerita awal mendadak liburan ke Jepang ini. Sebetulnya tahun 2014 sudah beli tiket ke Jepang dengan Singapore Airline ketika ada travel fair dengan perjuangan antri berdiri yang luar biasa. Wow bingitz saat itu di Grand Indonesia. Perginya sudah janjian dengan Mbak Widi tapi takdir berkata lain, saya ternyata hamil. Sebetulnya jadwal tsb di usia kandungan saya nantinya sudah di atas 4 bulan dan konsul ke dokterpun beliau menyatakan aman, apalagi di tanggal tsb Pak Dokter bilang dia juga lagi ada di Jepang. Yah, si bapak, emangnya saya kalau kenapa-kenapa bisa nyusulin pak Dokter yang lagi jalan-jalan :D. Akhirnya kita memutuskan untuk cancel aja daripada menyesal , apalagi ini kehamilan yang ditunggu. Yang berat malah pas mau ngomong ke Mb Widi karena ngerasa ga enak nantinya dia cuma jalan berdua aja ama suaminya, sedangkan saya yang ngajak ke sana. Eh, ga disangka-sangka pas ngomong, dia juga hamil dan ga enak mau ngomongnya gmn ke saya. LOL. Yeay, finally qt akhirnya batal jalan. Untungnya pas beli pake dollar dan ketika refund dengan melampirkan surat keterangan hamil, setelah dipotong biaya administrasi pun masih untung karena dollar naik, haha.Total saya cancel 3 perjalanan karena kehamilan saat itu, sorry to Fia kita gagal ke Belitung untungnya Sriwijaya mau refund 75%, dan sorry to my mom saya batal ke Ponti dan tiket garudanya hangus padahal dah beli PP.
Cerita perjalanan ini, saya bersyukur banget dapat banyak promo ataupun diskon sehingga lumayan banget menghemat budget. 

TIKET
Setelah lahiran, setiap ada travel fair cuma bisa mupeng-mupeng aja, karena maunya baru jalan ke luar kalau Thierra sudah mengerti dan mengingat, mikirnya gt biar dia bisa ada kenangan pada saat jalan itu maksudnya. Ternyata godaan lebih kuat, ketika malam-malam iseng liat promo online PP Tokyo-Jkt cuma 3,6jt per orang dengan Malaysia Airlines, siapa siih yang ga tergoda, mana itu peak season pula disaat estimasi sakura mekar. Jadi saat itu pukul 23.35 tengah malam saya bangunin suami yang masih tidur cuma buat bilang, udah yaa kita ke Jepang gpp yaa, kamu harus cuti tanggal segini. *maksa*. Itung-itung sisa cuti masih bisa buat perjalanan 11 hari. Total tiket PP 2 dewasa 1 infant 8,2 jt. Yeayy..fix Thierra ke Jepang ^__^

ITENARY
Setelah fix tiketnya, mulai besoknya sudah rajin banget blog walking dan research padahal masih 7 apa 8 bulanan perjalanannya. Kebetulan neng Yanda juga mau berangkat ke jepang (lebih cepat dari saya malah) jadinya banyak banget dapat info dari Miss Almost Know Everything inii (bagus ya gelar gw buat lo nda ).  Tapi memang bikin itenary jauh-jauh hari itu banyak hikmahnya, kita jadi bisa dapat info banyak dulu (walaupun jadi sering revisi itenary) trus terkadang kita ga tau apa yang terjadi di dekat keberangkatan. Seperti kondisi saya, mulai pengajuan cuti sebulan sebelum perjalanan buat jaga-jaga di kantor, malah habis diapprove digeber deadline ama bos karena dia maunya banyak hal sudah beres sebelum saya berangkat, alhasil sering lembur sampe malam dan ga bisa google2 cantik di jam kerja. Ruginya ya, saya jadi agak-agak lupa sama itenary saya sendiri, dan ketika jalan cuma ingat tujuannya apa aja, tp ada yang kebalik2 timingnya sehingga ga efisien (salah sendiri malas cek itenary on the spot).

Jadi tips buat bikin itenary dari saya, buat aja se Agresif mungkin (tapi masih masuk akal jamnya pasti), karena hal itu membantu ketika satu tujuan gagal (misal karena tutup atau waktu kita mepet) kita punya opsi lain yang sudah ada di itenary. Ga bingung nyari atau mikir lagi disana. Lalu buatlah itenary lengkat dengan jalur kereta, alternatif transportasi sekaligus dengan biayanya.

JR PASS & USJ TICKET
Berhubung saya berencana trip di 3 kota (Tokyo, Osaka dan Kyoto), saya merencanakan menggunakan JR Pass. Saya memutuskan hal ini dari hasil itenary saya yang sudah saya lengkapi dengan biaya dengan dan tanpa JR Pass, jadi saya bisa membandingkan berapa selisih yang bisa saya hemat. Sebetulnya jika tiket pesawat yang dibeli Jkt-Tokyo - Osaka-Jkt, saya rasa mungkin tidak perlu JR Pass, anda bisa naik Willer Bus (hemat biaya hotel) lalu bisa mencoba shinkansen Kyoto-Osaka biar sah di Jepangnya :D, tapi karena tiket sya promo dimana harus berangkat dan pulang di bandara yang sama, itungannya lebih hemat dengan JR Pass.

JR Pass dan USJ Ticket saya beli di Kenikura Tour dengan harga 3,2jt dan 875rb. Ini merupakan harga termurah dari hasil pencarian saya. Tambahan pula saya diberikan free ongkir jadi ga perlu ambil sendiri, bisa bayar di Tokopedia (ga perlu khawatir ditipu) dan bisa nyicil 0% pula kan kalau di Tokped, plus dapat cashback kalau anda punya akun ShopBack (luar biasa ya hitungan emak2 ala gw :D), so I saved many actually :D

MOBILE WIFI ROUTER
Barang satu ini luar biasa super penting. Ga tau deh perjalanan di sono kalau ga bisa internetan, karena hampir semua perjalanan dan tujuan kita mengandalkan Google Maps dan Rome2Rio. Di itenary saya sih sudah ada jalur-jalur yang saya tuliskan, tapi namanya travelling itu super fleksible, jadi perubahan tak terhindarkan.

Setelah telpon wa dan email-emailan dengan banyak travel dan jasa penyewaan (untungnya saya ga buru-buru memutuskan), tanpa sengaja menemukan iklan Wi2Fly dan ga tau kenapa saya buka akun IG mereka (padahal sy jarang banget ya nyari promo travel dari IG). ALhamdulillah, di IG lagi ada promo (padahal di web ga mereka tampilkan), saya dapat harga sewa 11 hari hanya 490rb rupiah. *SuperHappy*
Soalnya di tempat lain paling murah 690rb itupun untuk 10hari. So..rajin-rajinlah Google ya. Review saya untuk wi2fly ini  top, kecepatannya ok, no buffering kalau buka youtube, sinyal cuma hilang pas di dalam terowongan aja.

VISA
Karena saya posisi di Jambi, hiks, ngurus visa akhirnya lewat jasa travel agent, E Pasport 50 rb dan paspor biasa 405rb. Borosnya di ongkir karena bolak-balik kirim dokumen, mana harus pake asuransi pula karena yang dikriim pasport. Posisi saya di Sumatera suami Kalimantan, trus tiba2 perlu tanda tangan, jauh bener dah dokumennya jalan-jalan. Alhamdulillah semua beres walaupun terpisah jarak,hehehe.

MONEY CHANGER
Untuk tukar uang rupiah ke yen, saya akhirnya tukar di ITC Kuningan, lebih mengejar ke efisiensi waktu sih, karena sebelum ke Jepang saya hanya punya 1 hari di Jkt untuk packing, ambil modem, tukar duit, bla bla. So karena ambil modemnya di wilayah City Walk Sudirman situ, cari yang dekat aja lah tukar duitnya apalagi selisihnya setelah dibandinkan dikit aja dg yang paling murah yang kita cek. Salah satu fungsi itenary yang kita susun dengan budget tentu saja membantu kita untuk memperkirakan brp uang yang saya bawa kesana. Selain itu di itenary saya juga sudah sy pisahkan yang mana yang kira-kira menggunakan CC dan yang mana akan saya bayar cash.

Let's Go!!!





Map of My Trips

Copyright 2009 thiernaphilo. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates