RSS

Tanah Surga..Katanya


Mulai 15 Agustus lalu saya lumayan stres, bukan karena disuruh standby pas lebaran, tapi karena banyak banget film yang direlease dan rata-rata pengen saya tonton semua. hehehe. Mulai dari Perahu Kertas, Tanah Surga, Expendables 2, Cinta Suci Zahrana, Step Up Revolution, Bourne Legacy dll. Tumben tumben tuh 21 ngeluarin langsung gitu, kan saya yang pusing karena di Pontianak cuma 1 hari trus langsung kabur ke Pemangkat. Secara di Pemangkat mana ada bioskop, bioskopnya dah dijadiin gudang,heuheuheu.


Berhubung mak saya pengen nonton juga, akhirnya diputuskan nonton "Tanah Surga... katanya".Beliau ngebet nonton film ini karena ni film syutingnya di KalBar, secara kita orang KalBar jadi pengenlah dia tuh liat langsung. Si Mas yang awalnya dah ngebet banget nonton Expendable 2 akhirnya tunda dulu, ikutan bareng kita nonton. 

Seperti kebanyakan film yg syuting di Kalbar, kalau ga menceritakan traficking pasti cerita tentang perbatasan. Film ini mengambil tema tentang mereka yang tinggal di perbatasan, seorang kakek yang tinggal bareng 1 anaknya dan 2 cucu. Dimana si anak lebih memilih tinggal di Sarawak dan kerja disana dibanding di Indonesia. Sedangkan si kakek dengan nasionalismenya yang tinggi lebih memilih bertahan hidup dan mati di Indonesia. Walaupun topiknya perbatasan, film ini lebih baik menurut saya dibanding film sebelumnya "Batas" yang diperankan si Marcella Zalianti. Tapi saya akui secara mutu film-filmnya Deddy Mizwar selalu lebih baik ^-^.  Di film ini, ga seperti film Batas, bahasa daerahnya menggunakan bahasa Pontianak (walau campur bahasa Indonesia), tapi tetap senenng dengerinnya, biarpun logatnya kadang kecampur ama Melayu Bangka, tapi menurut saya dapetlah mereka meraninnya terutama si Ence Bagus. Akting para pemain juga sangat baik walaupun yang paling saya kenal cuma Ringgo Agus Rahman  (Dokter Intel) dan Ence Bagus (Haris).

Menonton film ini seolah menonton fenomena yang benar-benar terjadi di daerah saya. Produk-produk Malaysia yang lebih kita kenal, banyaknya orang-orang yang mencari nafkah disana dan akhirnya lebih memilih tinggal disana, menikah disana demi mendapatkan hak sebagai warga negara Malaysia, dan salah satu yang sempat saya alami juga, kerancuan akan lagu kebangsaan. Jujur saya dulu sangat hafal dengan lagu kebangsaan Malaysia "Negaraku", karena tanpa parabola, channel yang kita dapatkan hanyalah TVRI dan channel Malaysia (Tv1.TV2 dan TV3). Jadi jangan salahkan kami yang tidak cinta Indonesia ketika yang memberikan cinta malahan Malaysia.

Momen favorit saya di film ini adalah saat pembacaan puisi oleh si Salman ketika para pejabat datang ke perbatasan. Seperti biasa, Deddy Mizwar menyindir dengan lantangnya didalam film-filmnya ^'^. Puisinya benar-benar cantik. Sayangnya film ini ditayangkan bersamaan dengan film - film yang lebih komersil, yang saya yakin, orang-orang awam akan lebih memilih film-film tersebut dibanding film genre satire seperti ini. Yah seperti yang kita lihat, film Perahu Kertas saat ini merajai studio film Indonesia. Bukan saya bilang film Perahu Kertas jelek sih (cuma ga bagus2 amat aja :p) , cuma sayang saja film dengan nilai bagus seperti ini keluar di saat yang salah dan yang menurut saya kekurangannya yang lain adalah poster film yang kurang menarik. Padahal banyak sekali scene-scene indah yang di ambil di film ini. Untuk review lengkap film ini coba deh baca disini, sy suka gaya reviewnya di blog Dokter Daniel ini.


Tanah Surga, Katanya

Bukan lautan hanya kolam susu .. katanya.
Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu.

Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui .. katanya.
Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing.
 

Ikan dan udang datang menghampirimu .. katanya.
Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu.
 

Orang bilang tanah kita tanah surga .. katanya.
Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat.
 

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga.
 

Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri.

Cahaya di atas cahaya


Setelah lamaaaaa banget ga muncul, Letto akhirnya muncul di acara Musik+ di Metro TV. Sumpah kangen abis ama ni band. Band favorit sy dari kemunculan pertamanya zaman sy masih di Yogya. Band yang paling ga neko-neko, ga bikin sensasi dari personilnya dan paling cerdas dan puitis sekaligus dalam lirik-liriknya. Gimana engga, dari zaman dulu mana ada ni band wara wiri di infotainment cuma gara pacaran ama artis ini itu atau bikin video itu ini, hehehhee.

Di acara Musik+ ini lumayan banyak dapat info bagus, sy baru tau kalau lagu Sebelum Cahaya (my fav song, walau lagu lain fav jg, yg ini paling fav :p) ternyata inspirasinya dari QS AnNur tepatnya dari ayat favorit saya:QS An Nur 35. Aaaaaa *histeris*. Kalau ga percaya silakan cek posting lama sy ada tuh posting cuma buat ni ayat :-)

Salutt. Mereka ga cuma sekedar bermusik, tapi berisi. Bahkan lagu Sandaran Hati itu kalau kita lihat liriknya di album mereka, semua kata 'mu' ditulis dengan huruf M besar atau Mu atau lebih jelasnya lagi ditujukan untuk Tuhan. Subhanallah, lagu yang sebegitu romantisnya dibuat untuk Tuhan :-).  Tapi semenjak banyak yang tau rahasia mereka nulis Mu di album, di album yang terbaru mereka ga bikin hurufnya begitu supaya orang menafsirkan sendiri yang mana lagu mereka yg ditujukan kepada Tuhan. Kata vocalisnya mereka sekarang pake kode lain.hahahha.

Last but not least, sy setuju banget ama kata penutup dr drummernya yang mengatakan mereka senang diundang di Musik+ setelah sekian lama off dari media karena ni acara musik yang beneran ngomongin musik. 2 thumbs up guys. Sy juga dah eneg banget liat acara2 musik di tv kita yang udah kayak ovj atau acara lawak en udah kayak variety show. Kita tunggu kalian diundang di Musiklopedia yaaa, yg tadi sy belum puas :-)
  
 "Allah adalah cahaya seluruh langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah tempat pelita dmana di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu ada di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh berkah, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dantidak pula di sebelah barat(nya), yg minyaknya saja hampir menerangi walaupun tidak disentuh api (lantaran minyak itu sangat bening berkilau). Cahaya di atas cahaya (berlapis lapis). Allah membimbing kepada cahaya Nya siapa yg dikehendaki, dan Allah membuat perumpamaan perumpamaan kepada manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu"

Map of My Trips

Copyright 2009 thiernaphilo. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates