RSS

POstman To Heaven


Liat dari posternya kyknya keren ya ni film
Sumpah dah..ini film yang awalnya untuk mengisi weekend sy, malah bikin weekendnya down..Haha. Sempet ketiduran beberapa kali pas nonton.Apa se GEJE itu ya ini film. Padahal yang maen si jaejoong yang guanteng itu...mungkin cuma dia lah yang bikin sy sempet melek jg pas nonton,,,haha. Ceweknya yang maen Hyo Joo (cew di Shining Inheritance). Setelah sy analisa, penyebab film ini GEJE sbb:
1. Sy emang kebo,,,jadi ngantuuuk aja bawaannya pas nonton (tapi nonton film lain engga tuh ya)
2. Fikiran sy emang lagi ruwet, jadi mungkin nonton jg ruwet. (Habis ini sy mau coba nonton film lain, kalau ruwet jg berarti sy yang error)
2. Subtitle-nya ga jelas, bikin BT, secara sy ga bs bahasa korea gitu lhoo
3. Ceritanya datarrr...set-nya cuma di padang rumput..trs dibebearap tempat lain, pasti biayanya murah,
4. Filmnya emang GeJe,,jadi mau diapain juga GeJe,

Ya udah deh, setelah tidur bangun tidur bangun, saya usahain melek spy bisa liat akhirnya, en sya udah bisa nebak akhirnya gimana dan tepat pula tebakan saya. Ahhh.,,,,males deh.


The weird man in the midnite...

The weird man came in the midnite
Spread his sharp smile and teasing eyes
Do you bring some magics vanishing the says??

The weird man came in the midnite
Crazy,,idiot,,,loosing mind,,eyes swollen
Is it all came due to ur present??

Oh please..the weird man in the midnite...

------------------------------------------

*The inspiration always comes in the rain ..
I love to hear ur sound...rain...will the sun gets angry if I long for u everyday???


music I;m listening now: Please be Careful with My HEart - Christian Bautista
(and offcourse the rain's drops ourside go along)

Unstoppable, Babies, Rapunzel


If u are a movies lover...u'll know well about the title ;)
Tiga judul film di atas adalah film yang saya tonton bulan ini, Harry Potter ga termasuk karena saya nontonnya bulan lalu :P.

Denzel Washington memang tidak pernah mengecewakan saya =) Menurut saya, hampir semua filmnya keren. Paling tidak, tidak ada yang cuma rata-rata. Termasuk film ini. Saya salut dengan mereka yang membuat film ini, karena dari sebuah ide cerita nyata yang menurut saya sebetulnya susah untuk dikembangkan menjadi film, tetapi mereka bisa mengolahnya dengan baik.

Film ini menceritakan tentang usaha seorang ahli lokomotif senior (Denzel Washington) dan masinis muda (Chris Pine) untuk menghentikan kereta api tak bermasinis yang melaju dengan kecepatan tinggi. Hebatnya sang sutradara benar-benar meminimalkan science efek, jadi dia lebih suka efek-efek terjadi lebih secara real. Saya merasa tegang sekali sepanjang menonton film ini, jadi salut sekali dengan gambarnya yang benar-benar terasa real dan  efek suara yang mantap. Sy bahkan sempat berkata ke teman saya bahwa film ini bisa membuat saya takut naik kereta api..haha.

Setelah menonton film ini, saya cuma memikirkan kapan Indonesia bisa membuat film yang berkualitas dan cerdas. Bayangkan saja, dari sebuah tragedi, mereka bisa menjadikannya sebuah film seru yang sarat kreatifitas. Berarti sebetulnya para sineas Indonesia bisa punya banyak sekali ide cerita untuk dijadikan film. Kenapa harus film-film sex tersembunyi dalam film horror atau film-film cinta yang cemen (muak abis sama mayoritas film Indo saat ini). Film Indo terakhir yang saya tonton dan menurut saya bagus adalah Sang Pencerah  yang mengangkat cerita KH Ahmad Dahlan dengan gaya yang menarik. Anyway...hidup Denzel Washington =)

Pertama kali liat iklan film ini di internet saya sudah tertarik untuk menonton, baca sinopsisnya tambah bikin pengen, sayangnya di Palembang ga tayang. Fortunately pas ke Jakarta kebetulan film sedang tayang. Jadi setelah nonton Unstoppable, saya sudah nekad untuk nonton film ini. Tapi ternyata untuk menonton film ini, butuh perjuangan panjang.Tidak semua bioskop di Jakarta menayangkan film ini, di bioskop paling dekat hotel sy Teater Djakarta XXI juga ga tayang. Akhirnya liat internet, di Plaza Indonesia is showing, so sy memutuskan nonton di situ. Begonya saya malah masuk ke Grand Indonesia (ndeso banget ya ga bisa bedain mana Grand mana Plaza...hehe :malu:), pas masuk ke BLitz di GI ya jelas ga adalah ini film. Sudah berat nenteng-nenteng backpack yang isinya laptop 2kg and buku seabrek-abrek habis simposium, naik ke lt 6, terpaksa turun lagi *ampuuun dah*. Berhubung perginya sama temen, sy ga enak ama dia, ya udah sy bilang pulang aja (pdhl pengen banget nonton). Berhubung kita nyari taxi nya nyampe depan plaza Indonesia dan antrin taxi-nya panjang, kita memutuskan masuk en nonton film ini. Tapi perjuangan belum berakhir kawan, kita ga tau letak bioskop di Plaza Indonesia dimana..haha, udah nanya sama security, sudah nyari sesuai petunjuk, tetap ga ketemu  :ndeso lagi :P: Akhirnya pulaaang deeeh..hahahaa *dosakarenamembolos*

Finally malamnya Plaza Indonesia kita datengin lagi dan ketemu dimana bioskopnya :D. 

Film ini benar-benar jauh dari bayangan saya yang menganggap ini adalah film dengan format biasa dengan cerita drama. Ternyata film ini bukan film *lho??*. Mungkin  bisa dibilang lebih mirip dokumenter. Menceritakan 4 bayi dari Namibia, Japan, Mongolia, dan California mulai dari awal kelahiran mereka hingga setiap perkembangan mereka dari merangkak, berjalan, berbicara, dll. Menurut saya yang punya ide cerita benar-benar kreatif. Who doesnt love the babies anyway :) So, dengan kalimat itu saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa tanpa perlu membuat dialog di film inipun kita sudah menikmati kegiatan dan tingkah laku the babies in this movie. Hampir setiap scene membuat saya tersenyum, ketawa dan berujar "lucu bangeeet". Perkembangan bayi-bayi ini direkam sampai umur mereka 1 tahunan. Very unique movie i think. 
Film ini menggambarkan perbedaan mendasar pola pengasuhan dan pendidikan anak di negara yang berbeda. Betapa lingkungan yang orang tua bentuk lah yang membentuk anak kita nantinya. Walaupun secara kasat mata mungkin kita menganggap suatu hal terlihat salah di mata kita, misalnya di Namibia, si bayi kelihatannya dibiarkan begitu saja oleh sang ibu berbeda dengan bayi Jepang sedari kecil sudah akrab dengan segala teknologi, tetapi satu kata untuk semua itu adalah AFFECTION, the way of affection is unique :) Tht"s what I got from the movie. Sangat cocok ditonton bersama pasangan...haha, tht's wht I imagined that nite, because I saw it with my girlfriend :P


My Fav Scene : Scene dimana si Mari (bayi Jepang) sedang memainkan educational toy, dan dia ngamuk-ngamuk kalau gagal. Lucuuu bangettttt. She is my favorite baby after the moment, so cute.
Mari - Japanese Baby


mari is 4 years old now
If you want to read the interview with the parents, u can click here.




RAPUNZEL (TANGLED) 3D
Sebetulnya saya berencana untuk menonton Narnia dibanding menonton film ini karena kebetulan Narnia juga sudah release. Tapi petunjuk Tuhan tiba-tiba datang (mulai deh lebay sy muncul :P), teman saya sudah ada yang menonton Narnia dan mengatakan film itu datar-datar saja.Saya sempat ragu karena pada saat menonton Harry Potter, trailer film Narnia disitu benar-benar keren. Akhirnya malam itu saya langsung browsing buat nyari tau (ooo,,,thanks God for Google, always helping on the right time) and question is answered. Narnia is just a flat movie. So I decided to see this very long hair Lady movie...RAPUNZeL :)


Film ini sebagaimana kebanyakan film-film animasi Disney yang lain is about the fairytale dan benar-benar memberikan kepuasan pada mata..:D. Menceritakan kisah si Rapunzel, yang saya rasa kebanyakan gadis tau cerita everlasting ini, hanya saja di film ini banyak hal yang diimprovisasi tapi malah menambah menarik cerita ini. Di cerita Rapunzel yang asli, lelaki yang menyelamatkan Rapunzel adalah seorang pangeran, tetapi di film ini si Flynn Rider adalah seorang pencuri yang mencuri mahkota kerajaan, mengkhianati teman sesama pencurinya dan melarikan diri ke istana Rapunzel. Lalu ada Pascal si bunglon lucu yang jadi peliharaan Rapunzel dan si kuda Maximus yang kelakuannya lebih mirip anjing daripada kuda..hehe.Rapunzel di film ini juga lebih dinamis dan sedikit tomboy, tidak seperti di buku dongeng yang saya baca dimana Rapunzel benar-benar feminin. Di film ini si Rapunzel malah bawa penggorengan buat jadi senjatanya :D. 


And eventually, in the ending "They live happily ever after"...as always :)



My Fav Scene : momen dimana Flynn dan Rapunzel di danau melihat lampion-lampion yang dilepaskan dari istana. It;s very beautiful moment. SOoooo...beautiful, apalagi ditambah efek 3D yang menambah indah momen itu.  
                                      

Some facts about Rapunzel:

Campanula Rapunculus
  • Di beberapa negara, film ini berjudul Tangled, dari apa yang saya baca hal ini dimaksudkan supaya film ini juga bisa menarik penonton pria, karena judul Rapunzel dianggap terlalu girly,upsss...hehe.
  • Pengisi suara Rapunzel di film ini adalah Mandy Moore, so no wonder the voice is awesome :)
  • Tokoh Rapunzel juga pernah dimunculkan dalam film Shrek, tapi disitu dia menjadi karakter antagonis.
  • Kata Rapunzel berasala dari nama tanaman, karena di cerita aslinya disebutkan kalau ayah Rapunzel mencuri tanaman di halaman seorang penyihir dan dijadikan nama untuk Rapunzel, salah satu tanaman yang dianggap asal muasal nama itu yaitu Campanula Rapunculus (Rapunzel-Glockenblume) - dari berbagai sumber-



Apa Kabar Microwave saya


Tau ga apa kabar dengan microwave saya yang begitu saya bangga-banggakan di posting2 sebelumnya??
Ilang?? Rusak???? Upss...jangan negative thinking dulu ama dia.
Dia baik-baik aja kok. Cuma karena saya sedang tidak dalam mood saya untuk mencoba resep-resep baru, dia beralih fungsi. Sekarang si Mico (nama Microwave saya...baru hari ini saya namain :P), sedang beralih fungsi menjadi lemari, haha. Si Mico emang TOP BGT lah, sebagai lemari pun dia berfungsi dengan baik sekali. Buktinya setiap saya simpan donat JCo saya, Roti Breadtalk saya atau lauk kesayangan saya ga pernah disemutin. Sedangkan saya udah desperate banget kadang sama semut-semut di rumah yang mau saya taruh dimanapun makanan-makanan favorit saya tetep aja disemutin ama mereka....Dasar Semuuut!!!!!!!

Steak jam 18:30


Minggu ini saya mendapat kesempatan ke Jakarta dalam rangka dinas ..hehe. Kenapa saya ketawa?? Karena saya bukan orang yang sering dapat dinas ke Jakarta, seringnya ke Sopa, Talangjimar atau Ogan (yang saya sebutkan adalah wilayah kerja sumur minyak...hahaha). Jadi, saya lumayan excited, walaupun saya sama sekali ga tenang, coz kepergian saya ini untuk mempresentasikan tulisan saya di suatu forum skala nasional dan saya menganggap diri saya masih anak bawang banget di sini.

Sebetulnya bukan forum itu yang saya mau ceritakan, tapi janji saya sama si Eneng Yandul buat makan di tempat steak yang katanya terkenal bangettt (katanya Neng yandul ini). Akhirnya susun janji ama dia, kita ketemuan di Blok M Plaza. Berangkatlah kita dengan si Eneng dengan jemputan dari si supir (gaya yak si Eneng sekarang, di Prabu mah di cuma punya tukang ojek pribadi, di Jkt ada supir pribadi...hahaha). Berhubung kita belum ada yang pernah kesana, kita mesti tengok kanan kiri dulu nih, demi si Steak Hotel yang membuat sy penasaran.

Akhirnya ketemu deh tempatnya, tempatnya benar-benar tidak sesuai dengan bayangan saya. Saya kira yang namanya Steak Hotel itu, tempatnya lux and mewah gitu, ternyata engga,,,hehehe.Maka ingatlah pepatah "Dont Judge a Book by It;s Cover (tapi liat aja pengarangnya,,,haha)". Tempatnya simple aja, tapi kita yang datang jam 6 kurang aja udah susah dapet tempat duduk. Saya duduknya nyempil diantara 2 orang yang tidak saya kenal, walau tetep satu group ama temen-temen saya dan adeknya.

MEnaRIk!!! (or Weird??). Jadi karena mereka bukanya jam 18:30, ketika kita manggil2 pelayannya buat pesan, mereka bilang nanti mbak ya jam 18:30. Trus kita bilang lagi pesen minum aja, ga boleh juga. What??haha. Padahal kan logika saya kalau mereka catet pesenan kita sekarang, ntr pas buka mereka ga ribet lagi yak, Tapi saya salut kok ama mereka. ON TIME. Jadi tepat jam 18:30 mereka buka dan langsung nyatet-nyatet pesanan, sebelumnya mereka yel-yel dulu, hehe.

Sambil nunggu, saya baca-baca deh info di meja. Jadi Steak yang terkenal disini yang namanya "Steak Wagyu" itu merupakan steak yang berasal dari sapi istimewa. IStimewanya sapi ini karena dia diternakkan secara khusus, tiap hari dipijet (saya mauuu), tiap hari minumnya air mineral(saya mau jugaa) --> kata si Eneng diminumin Sake..haha...nais inpo gan -->menyesatkan tapi menarik, dan dibikin supaya sang sapi tidak stress (saya mau jugaaaa dibikin ga stress selalu), dan akhirnya baru dipotong untuk steak (yang ini saya ga mau :D).

Trus ada inpo menarik juga, kalau kita mention resto ini di twitter or FB, kita nantinya bisa dapat Tiramisu Classic gratis.Tuiing tuinggg...membaca sesuatu yang gratis, sinyal saya cepeeeeet banget nangkapnya. Jadi saya langsung deh menyiagakan BB saya, buka Twitter, follow resto ini and langsung bikin twit yang mention resto ini *sigap*. Pas pelayannya datang saya langsung tanya apa promo yang di brosurnya masih berlaku, ternyata iyaaa, langsung deh saya liatin twit sya itu. Yesss....dapet Tiramisu gratisss ...dan enaaaaak :) (FYI, lebih enak dari tiramisu di Hotel Indonesia yang saya makan pas makan siang). pSsttt...buat kita-kita aja ni ya, pas nyampe hotel, saya langsung unfollow resto itu di twitter saya..hehe..kan sy ga tau entah kapan kesini lagi :P

Steak-Flag nya saya simpen =)
Finally ...pesanan kita datang, pesanan saya Wagyu Steak with Mushroom Sauce (well done cooking) dan Cappucino Ice. Sumpah deh, dengan harga segitu menurut saya worthed (tapi kalau bisa lebih murah lagi mah alhamdulillah..haha). Apalagi kata si Yandul, di hotel harga steak wagyu bisa mencapai Rp. 300K. Menurut saya dagingnya benar-benar empuk dengan porsi yang benar-benar bikin saya eneg karena kenyang (seumur-umur saya makan steak, ini nih pertama kali sy ga ngabisin) dan porsi kentangnya juga besar. Jadi kenyang banget deh. Selama kita makan, pengunjung semakin ramai dan yang bikin saya heran, mereka mau-maunya ngantri sampai panjang dan memenuhi tempat itu. Sampai segitunya yaa, yaa gitu deh. Apapun itu, saya seneng dah bisa dapet sit and nyicip steak ini. Saya selalu suka mencoba hal yang baru, entah itu makanan ataupun tempat yang harus dikunjungi. So...makasih ya Neng Yanda...I likeee it...

Map of My Trips

Copyright 2009 thiernaphilo. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates