Langit Hati

Saya selalu membayangkan kalau hati kita adalah langit,

• Berwarna biru cerah.....luas tak berbatas,tak terjangkau dan tak pernah bisa terpegang. Tapi ia nyata..dan memang benar2 ada.Dan seperti langit, ada saat-saat tertentu warna hati berubah. Menjadi kelabu, bahkan gelap dan hitam pekat. Di saat kesedihan menggantung di hati. Hati menangis...maka hujan pun turun di langit hatimu.
• Di langit hati ada bintang-bintang. Banyak sekali bintang. Bagi saya bintang-bintang itu adalah orang-orang yang ada didalam hidup kita. Yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh. Yang saya cintai dan balik mencintai saya atau bahkan yang tidak saya cintai ataupun mencintai saya (orang tersebut kadang hadir juga kan dalam hidup kita?!). Orang yang saya cintai dan yang mencintai saya itulah yang sennatiasa bersinar. Orang-orang biasa merupakan bintang biasa yang bahkan kadang redup saja dan jauh letaknya.Bintang-bintang yang bersinar,itulah yang membuat langit hati indah. Ada bintang-bintang yang membentuk konstelasi atau rasi yang bernama "keluarga","sahabat",dan ada bintang yang bersinar tapi tak disadari namanya.Mungkin itulah orang-orang yang diam-diam mencintai tanpa kita sadari. Dan ada bintang khusus di langit hati yang belum diberi nama,menunggu seseorang yang dengan teleskopnya menemukan bintang itu di hati kita dan menamai bintang tersebut dengan namanya:)
• Apakah di langit hati ada sang Mentari..yang memberikan sinar terbesar dan selalu menjadi sumber energi. Tentu saja ada Mentari di langit hati saya...Dialah tempat saya memandang selalu..Dialah yang menjadi sumber kekuatan.Maha dari segala maha. Tuhanku Allah SWT. Penguasa langit hatiku.
• Dan bulan???Orang tualah bulan dilangit hati saya.Menerima cinta dari sang matahari dan meneruskan cinta tersebut dengan keindahannya kepada saya.Melimpahkan segala cinta dan memberi makna hidup.

i don't know where my self gone

dah balik lagi ke yogya...
ga tau..serasa ada yang hilang.Bahkan bukan cuma satu aja yang hilang. Banyak....bisa dibilang,qq yang balik sekarang bukan lagi qq yang pulang ke pemangkat kemaren.

Memang...kayaknya waktu berperan penting dalam segala perubahan. Bahkan sampai ke dalam perubhan jiwa bukan hanya fisik. Dan perubahan jiwa itu yang benar2 dapa kita rasakan sendiri yang kadang oranglain ga ngerti. Atau mungkin saja mereka ga mencoba untuk mengerti.Ya...itu kan hak mereka. Tapi jika dengan tidak mau fahamnya mereka tapi lalu mereka mencoba untuk menjustifikasi dan mengadili orang dengan persepsi=persepsi mereka sendiri..rasanya itu tidak adil.