RSS

Unstoppable, Babies, Rapunzel


If u are a movies lover...u'll know well about the title ;)
Tiga judul film di atas adalah film yang saya tonton bulan ini, Harry Potter ga termasuk karena saya nontonnya bulan lalu :P.

Denzel Washington memang tidak pernah mengecewakan saya =) Menurut saya, hampir semua filmnya keren. Paling tidak, tidak ada yang cuma rata-rata. Termasuk film ini. Saya salut dengan mereka yang membuat film ini, karena dari sebuah ide cerita nyata yang menurut saya sebetulnya susah untuk dikembangkan menjadi film, tetapi mereka bisa mengolahnya dengan baik.

Film ini menceritakan tentang usaha seorang ahli lokomotif senior (Denzel Washington) dan masinis muda (Chris Pine) untuk menghentikan kereta api tak bermasinis yang melaju dengan kecepatan tinggi. Hebatnya sang sutradara benar-benar meminimalkan science efek, jadi dia lebih suka efek-efek terjadi lebih secara real. Saya merasa tegang sekali sepanjang menonton film ini, jadi salut sekali dengan gambarnya yang benar-benar terasa real dan  efek suara yang mantap. Sy bahkan sempat berkata ke teman saya bahwa film ini bisa membuat saya takut naik kereta api..haha.

Setelah menonton film ini, saya cuma memikirkan kapan Indonesia bisa membuat film yang berkualitas dan cerdas. Bayangkan saja, dari sebuah tragedi, mereka bisa menjadikannya sebuah film seru yang sarat kreatifitas. Berarti sebetulnya para sineas Indonesia bisa punya banyak sekali ide cerita untuk dijadikan film. Kenapa harus film-film sex tersembunyi dalam film horror atau film-film cinta yang cemen (muak abis sama mayoritas film Indo saat ini). Film Indo terakhir yang saya tonton dan menurut saya bagus adalah Sang Pencerah  yang mengangkat cerita KH Ahmad Dahlan dengan gaya yang menarik. Anyway...hidup Denzel Washington =)

Pertama kali liat iklan film ini di internet saya sudah tertarik untuk menonton, baca sinopsisnya tambah bikin pengen, sayangnya di Palembang ga tayang. Fortunately pas ke Jakarta kebetulan film sedang tayang. Jadi setelah nonton Unstoppable, saya sudah nekad untuk nonton film ini. Tapi ternyata untuk menonton film ini, butuh perjuangan panjang.Tidak semua bioskop di Jakarta menayangkan film ini, di bioskop paling dekat hotel sy Teater Djakarta XXI juga ga tayang. Akhirnya liat internet, di Plaza Indonesia is showing, so sy memutuskan nonton di situ. Begonya saya malah masuk ke Grand Indonesia (ndeso banget ya ga bisa bedain mana Grand mana Plaza...hehe :malu:), pas masuk ke BLitz di GI ya jelas ga adalah ini film. Sudah berat nenteng-nenteng backpack yang isinya laptop 2kg and buku seabrek-abrek habis simposium, naik ke lt 6, terpaksa turun lagi *ampuuun dah*. Berhubung perginya sama temen, sy ga enak ama dia, ya udah sy bilang pulang aja (pdhl pengen banget nonton). Berhubung kita nyari taxi nya nyampe depan plaza Indonesia dan antrin taxi-nya panjang, kita memutuskan masuk en nonton film ini. Tapi perjuangan belum berakhir kawan, kita ga tau letak bioskop di Plaza Indonesia dimana..haha, udah nanya sama security, sudah nyari sesuai petunjuk, tetap ga ketemu  :ndeso lagi :P: Akhirnya pulaaang deeeh..hahahaa *dosakarenamembolos*

Finally malamnya Plaza Indonesia kita datengin lagi dan ketemu dimana bioskopnya :D. 

Film ini benar-benar jauh dari bayangan saya yang menganggap ini adalah film dengan format biasa dengan cerita drama. Ternyata film ini bukan film *lho??*. Mungkin  bisa dibilang lebih mirip dokumenter. Menceritakan 4 bayi dari Namibia, Japan, Mongolia, dan California mulai dari awal kelahiran mereka hingga setiap perkembangan mereka dari merangkak, berjalan, berbicara, dll. Menurut saya yang punya ide cerita benar-benar kreatif. Who doesnt love the babies anyway :) So, dengan kalimat itu saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa tanpa perlu membuat dialog di film inipun kita sudah menikmati kegiatan dan tingkah laku the babies in this movie. Hampir setiap scene membuat saya tersenyum, ketawa dan berujar "lucu bangeeet". Perkembangan bayi-bayi ini direkam sampai umur mereka 1 tahunan. Very unique movie i think. 
Film ini menggambarkan perbedaan mendasar pola pengasuhan dan pendidikan anak di negara yang berbeda. Betapa lingkungan yang orang tua bentuk lah yang membentuk anak kita nantinya. Walaupun secara kasat mata mungkin kita menganggap suatu hal terlihat salah di mata kita, misalnya di Namibia, si bayi kelihatannya dibiarkan begitu saja oleh sang ibu berbeda dengan bayi Jepang sedari kecil sudah akrab dengan segala teknologi, tetapi satu kata untuk semua itu adalah AFFECTION, the way of affection is unique :) Tht"s what I got from the movie. Sangat cocok ditonton bersama pasangan...haha, tht's wht I imagined that nite, because I saw it with my girlfriend :P


My Fav Scene : Scene dimana si Mari (bayi Jepang) sedang memainkan educational toy, dan dia ngamuk-ngamuk kalau gagal. Lucuuu bangettttt. She is my favorite baby after the moment, so cute.
Mari - Japanese Baby


mari is 4 years old now
If you want to read the interview with the parents, u can click here.




RAPUNZEL (TANGLED) 3D
Sebetulnya saya berencana untuk menonton Narnia dibanding menonton film ini karena kebetulan Narnia juga sudah release. Tapi petunjuk Tuhan tiba-tiba datang (mulai deh lebay sy muncul :P), teman saya sudah ada yang menonton Narnia dan mengatakan film itu datar-datar saja.Saya sempat ragu karena pada saat menonton Harry Potter, trailer film Narnia disitu benar-benar keren. Akhirnya malam itu saya langsung browsing buat nyari tau (ooo,,,thanks God for Google, always helping on the right time) and question is answered. Narnia is just a flat movie. So I decided to see this very long hair Lady movie...RAPUNZeL :)


Film ini sebagaimana kebanyakan film-film animasi Disney yang lain is about the fairytale dan benar-benar memberikan kepuasan pada mata..:D. Menceritakan kisah si Rapunzel, yang saya rasa kebanyakan gadis tau cerita everlasting ini, hanya saja di film ini banyak hal yang diimprovisasi tapi malah menambah menarik cerita ini. Di cerita Rapunzel yang asli, lelaki yang menyelamatkan Rapunzel adalah seorang pangeran, tetapi di film ini si Flynn Rider adalah seorang pencuri yang mencuri mahkota kerajaan, mengkhianati teman sesama pencurinya dan melarikan diri ke istana Rapunzel. Lalu ada Pascal si bunglon lucu yang jadi peliharaan Rapunzel dan si kuda Maximus yang kelakuannya lebih mirip anjing daripada kuda..hehe.Rapunzel di film ini juga lebih dinamis dan sedikit tomboy, tidak seperti di buku dongeng yang saya baca dimana Rapunzel benar-benar feminin. Di film ini si Rapunzel malah bawa penggorengan buat jadi senjatanya :D. 


And eventually, in the ending "They live happily ever after"...as always :)



My Fav Scene : momen dimana Flynn dan Rapunzel di danau melihat lampion-lampion yang dilepaskan dari istana. It;s very beautiful moment. SOoooo...beautiful, apalagi ditambah efek 3D yang menambah indah momen itu.  
                                      

Some facts about Rapunzel:

Campanula Rapunculus
  • Di beberapa negara, film ini berjudul Tangled, dari apa yang saya baca hal ini dimaksudkan supaya film ini juga bisa menarik penonton pria, karena judul Rapunzel dianggap terlalu girly,upsss...hehe.
  • Pengisi suara Rapunzel di film ini adalah Mandy Moore, so no wonder the voice is awesome :)
  • Tokoh Rapunzel juga pernah dimunculkan dalam film Shrek, tapi disitu dia menjadi karakter antagonis.
  • Kata Rapunzel berasala dari nama tanaman, karena di cerita aslinya disebutkan kalau ayah Rapunzel mencuri tanaman di halaman seorang penyihir dan dijadikan nama untuk Rapunzel, salah satu tanaman yang dianggap asal muasal nama itu yaitu Campanula Rapunculus (Rapunzel-Glockenblume) - dari berbagai sumber-



0 komentar:

Posting Komentar

Map of My Trips

Copyright 2009 thiernaphilo. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates