RSS

Eat Pray Love


Akhirnya q bisa menyelesaikan buku ini, buku yang jadi ngeboom gara-gara dijadikan film dan syuting di Pulau Bali. Menurut saya sendiri, buku ini biasa saja, hal ini terbukti dari lamanya saya menyelesaikan membacanya :D
Bagi saya, mudah saja untuk menilai apakah buku tersebut bagus atau tidak menurut saya. Jika buku itu bagus, saya betah sampai begadang demi menyelesaikan suatu buku. Tapi jika biasa saja, ya sudah, saya selesaikan saja sewajarnya.haha. Rekor tercepat saya baca buku?? Harry Potter!!!!! Buku yang tak pernah saya selesaikan??? Lord OF The Ring!!! HAHAHA,


Kembali lagi ke Eat Pray LOve, sebetulnya temanya bagus banget dan menarik menurut saya. True story tentang seorang divorced woman yang bepergian ke 3 negara dengan awalan huruf I yaitu Italia, India dan Indonesia dalam rangka menyembuhkan mental dan hidupnya.Si Elizabeth Gilbert, seperti judulnya membagi buku ini menjadi 3 bagian yaitu: Italia (EAT) dimana di negara ini dia benar-benar having fun and eating fun, India (PRAY) dinegara ini si Liz Gilbert mendedikasikan dirinya untuk belajar meditasi dan Indonesia (LOVE) , Liz memilih Indonesia karena ketika dia berkunjung ke Bali, ada seorang dukun yang meramalnya dengan tepat dan mengatakan bahwa dia akan kembali lagi ke Indonesia dan tinggal disana untuk berguru kepada sang dukun. Ketika dia kembali ke Indonesia, si guru malah sempat lupa dengan Liz. Di sinilah dia menemukan dan mempercayai cinta lagi.


Saya tidak tau apa memang gaya menulis si Liz yang kurang bagus atau si penerjemah yang membuat buku itu membosankan. Soalnya buku ini pernah masuk dalam 100 buku terbaik tahun 2006. Masalah di buku terjemahan ya seperti itu. Ketika si penerjemah kurang lihai dalam traslation, jadinya buku itu menjadi suatu hal yang membosankan. 


Learning from this book menurut saya :
Belajar untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain, mengelola perasaan, menyembuhkan perasaan yang luka  bukan dengan melupakan tapi dengan melepaskan ke dalam diri sendiri, memberikan ruang dalam diri kita untuk merasakan perasaan2 itu, lalu melepaskannya.



Dari apa yang saya dengar, katanya filmnya juga biasa saja. BUt I still eagerly to see it (syuting di Bali gitu lhoo, cukup dengan modal itu saja udah cukup membuat orang indo banyak yg pengen nonton :D). Kalau mau liat sedikit syutingnya bisa klik disini. So....let's wait Palembang Indah Mall to show this movie :) 


3 komentar:

Qqie Kudo mengatakan...

tes tes....

yanda mengatakan...

pasti karena terjemahan deh.. emang suka ilpiill baca buku terjemahan, makanya lebih prefer buku aslik.. tapi, otak tak mampu membaca kata2 inglis begitu banyak.. jadinya ga jadi baca duaduanya dueehh.. ehehehe..

baidewai, EPL ini emang udah kondang duluan sebelum syuting di bali kok.

Qqie Kudo mengatakan...

@yandul: iye...menurut eyke juga gara2 terjemahan,, tapi kalau ente baca bhs inggris, bisa2 mabok especially di part INDIA itu, kata2nya blibet. Yang menurut ane kondang itu neng, di Indonesia, biasalah, orang Indo kan hepi banget kalau negaranya disebut2 di suatu buku, jadi pada pengen baca entu buku,apalagi dah dibikin film..hehe.

Posting Komentar

Map of My Trips

Copyright 2009 thiernaphilo. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates