Inteligensi Embun Pagi by Dee Lestari
My rating: 3 of 5 stars
3,5 stars
Hmmm..better than Gelombang, tetapi tetap saja masih banyak missing spot or feeling. Kayak ga klik aja gitu. Seru tapi dalam membangun keseruannya di novel ini Dee terlalu banyak memaksakan istilah-istilah yang malah bikin kita njlimet dan bingung, jadi keseruannya lepas sebentar dan harus dibangun lagi. JIka memang belum bisa seperti J.K Rowling yang biarpun pake istilah-istilah ga lazim tetapi kita tetap menikmati, mungkin lebih baik disederhanakan seperti Tere Liye di buku serial Negeri Para Bedebah. I enjoyed that book alot.
Sayangnya di buku yang katanya terakhir ini, dimana semua tokoh berkumpul, malah akhirnya masih pending dan menggantung, masih ada yang harus dituntaskan. Udah kepanjangan mbak Dee, masa masih berencana bikin satu buku lagi tentang Peretas Puncak si Permata. Yah dan sampai buku terakhir ini saya juga masih tidak memahami sepenuhnya cerita tentang peretas, infiltran dan sarvara ini,terlalu banyak yang tidak masuk akal (walaupun ini fiksi yaa tetap saja kan tidak masuk akalnya harus bisa diterima). Anyway, saya baca buku ini karena sudah nanggung baca dari KPBJ, Akar, dst. Kalau engga, mungkin ga baca.
View all my reviews
Resolusi Tahun 2016 yang Agak Telat
-
hey...lama ga maen kesini ternyata banyak perubahan di blog, makin lama
makin keren aja. kalau lihat tulisan sendiri di blog sendiri kayanya pengen
balik k...
8 tahun yang lalu
1 komentar:
Kubaca sampe petir, and I stopped. Buat gue, terlalu pretensius.
Posting Komentar