Kemarin, tepat tanggal 26 Januari, q senang sekali karena bisa menyaksikan fenomena alam yang jarang - jarang bisa q lihat ini. Wow...eclipse..gerhana matahari, yaitu gerhana matahari cincin atau istilah kerennya Ring of Fire. Tetap saja it was an excited moment buat q. Ini kali yang kedua lihat gerhana secara langsung (lewat kacamata safety sebetulnya..hehe), pertama di KalBar en sekarang Prabumulih. Sayang, pamandangannya yang free alias bebas halangan cuma beberapa menit aja, setelah itu ada gangguan awan yang menutupi matahari. Above all, q mensyukuri apa yang udah dapat q lihat.
Kenapa q mensyukuri, coz ini fenomena langka, sayang kalau dilewatkan. Selain sebagai scientific moment dari apa yang kita pelajari di sekolah, hal ini juga salah satu wujud kekuasaan Tuhan and a big lucky we can see it directly. Apalagi kita Indonesia, beruntung sekali karena Indonesia merupakan satu - satunya wilayah daratan yang dapat mengamati peristiwa alam ini. Karena gerhana matahari total baru akan dapat kita nikmati 7 tahun lagi (disaat umurq 30 tahun???dah merit blm ya?:P). Tapi, pada tanggal 22 Juli 2009 dan 15 Januari 2010, wilayah Indonesia tertentu juga dapat menikmati Gerhana lagi walau cuma sebagian. Dan sedihnya dua-duanya dapat diamatin di KalBar (hiks,,,q kan ga di Kalbar saat itu..).
Fakta-fakta Gerhana Matahari (sekalian belajarlah):
- Gerhana matahari merupakan peristiwa jatuhnya bayang- bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan. Kondisi ini terjadi jika matahari-bulan-bumi berada dalam satu garis lurus serta bulan terletak di sekitar titik potong (titik noda) antara bidang edar bulan mengelilingi bumi dan bidang edar bumi mengelilingi matahari.
- Penampakan gerhana yang berubah-ubah antara GMC atau GMT terjadi akibat perubahan ukuran piringan bulan dan matahari dari bumi. Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama berbentuk elips. Lintasan elips pulalah yang membuat jarak matahari-bumi dan jarak bulan-bumi berubah secara periodik.
-Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra). Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah yang dilalui penumbra, mereka masih dapat melihat sebagian sinar matahari.
- Dalam Ring of Fire, ujung umbra atau bayang-bayang bulan tidak mencapai permukaan bumi. Hanya perpanjangan umbra (antumbra atau antiumbra) saja yang sampai ke bumi. Daerah yang dilalui antumbra itulah yang akan melihat matahari seperti cincin bercahaya di langit.
- Jalur lintasan GMC kali ini bermula di Samudra Atlantik di sebelah barat daya Afrika pada pukul 06.06 UT (universal time) atau 13.06 WIB. Selanjutnya, GMC akan terlihat menelusuri bagian selatan Samudra Hindia, daratan Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat laut, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah bagian utara, dan berakhir di Perairan Mindanao, Filipina, pada pukul 16.52
- Jalur gerhana ini terentang sepanjang 14.500 km. Waktu total gerhana yaitu sejak bayang-bayang penumbra bulan mencapai permukaan bumi hingga bayang-bayang penumbra meninggalkan permukaan bumi, 3 jam 46 menit.
- Lama puncak GMC atau saat cincin matahari terlihat sempurna hanya 7 menit 54 detik yang terjadi pada pukul 14.58. Kondisi ini hanya dapat diamati di Samudra Hindia di barat daya Sumatera.
- Daerah yang hanya dilalui penumbra atau bayangan tambahan bulan akan menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS). Hampir seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana model ini, kecuali Papua akibat saat gerhana berlangsung, matahari sudah tenggelam.
- Anak - anak di rumah Anggrek 475 menunggu gerhana ini dari pukul 15.00 karena kesalahan informasi, padahal ternyata baru bisa diamati pukul 16.40, menggunakan kacamata safety yang cuma 3 digunakan untuk 8 orang. Diamati secara heboh khususnya oleh Jeng Wati (teriak - teriak sambil manggil yang belum liat. Sedangkan Qqie dan Shadika memanfaatkan kesempatan ini juga untuk foto - foto pose turis dengan kacamata safety (haha, norak ya). Sampai ketemu di gerhana berikutnya.....
(sumber fakta-fakta www.kompas.com, kecuali untuk fakta terakhir...^_^)
0 komentar:
Posting Komentar