Kopi dan Hujan

Mengapa mendung menggelayuti hati
Mengapa air mata menggantung siap jatuh ke pipi
Padahal di luar, hujan turun sebagaimana hujan yang kucintai
Seperti saat - saat lalu, hujan masih aku cintai
Dia yang lebih kucintai dari hujan
Dia yang lebih menenangkanku dibanding hujan
Dia yang membuat hujanku jadi sunyi

Mengapa aku sekarang harus merenung
Mengapa hatiku memaksa untuk terlelap dan lebih baik ditenung
Padahal baru saja, kuresapi kopi yang aku cintai
Dia yang lebih kucintai dari kopi
Dia yang tak membuatku mengantuk dibanding kopi
Dia yang membuat kopiku tak terasa lagi

(puisi yang sudah lama terendapkan di fikiran q, entah kenapa baru bisa q post sekarang)