Setahun Bersamamu |
Ga terasa, April tahun ini sudah setahun tinggal di Jakarta, tepatnya 8 April 2013 yang lalu kita pindah kesini. Seperti di posting sebelumnya, mimpi pun tidak untuk tinggal di kota ini. Tetapi seiring sudah disini, punya rumah disini, indeed my life is here.
Hal yang paling membahagiakan tentu saja sudah punya rumah sendiri. Kayaknya salah satu pencapaian berumah tangga mungkin itu ya (menurut saya sih), bisa punya rumah pertama yang dibeli sendiri tanpa bantuan orang lain (tetapi dibantu bank,heuheuuu >,<). Rumahnya sendiri sebetulnya sudah dari tahun 2012, kasian dia dikosongin dulu karena yang punya masih di Sumatra. Beli rumah dulu sempat galau, bukan galau mau beli apa engga, tapi galau belinya dimana. Secara si mas di KalTim saya di Sumsel, Ortu saya di KalBar, ortu doi di Solo. Tentu saja hasilnya terpaksa di tengah-tengah alias Jakarta, biar adil nooh, mamanya dia en maknya eike ga ribut,hahah. Gegara bingung itu juga akhirnya belinya molor, dari tahun 2011 pengen punya rumah, tahun 2012 baru dapet.
Proses pencariannya juga galau, ada yang kompleknya enak, tapi mahalllllll, ada juga yang jauuuuuhhh banget. Selama berapa kali ke Jkt kita sampe pernah nginap di hotel Bintaro,penginapan aneh di Jagakarsa, sewa apartemen di Kebagusan, trus nginap di rumah Mb Ida, dan tentu saja yang paling banyak bantu the last but not least Neng Yando :'). Si Yando ini selalu dengan lapang dada membiarkan saya menginap di rumahnya di Jagakarsa, nemenin saya naik motor muter-muter liat rumah, sampe ngasi nasehat-nasehat yang berguna biar saya ga keblusuk beli rumah di Ujung Kulon. Mungkin karena keseringan main ke Jagakarsa juga kali ya yang bikin saya jadi beli di situ juga.
Setelah begitu banyak rumah yang dilihat, sampe saya bingung tujuh keliling, akhirnya memilih rumah dengan cara layaknya di How I Met Your Mother Series, alam yang menjawabnya. Ceritanya setiap kita janjian dengan makelar, kita ditunjukan rumah yang berbeda-beda, tapi ada 1 rumah yang walaupun makelarnya beda-beda, tapi rumahnya sama. Ya rumah kita ini :). Kita dibawa 3x ke rumah ini oleh 3 makelar yang berbeda. So I guess this house is made for us. Alhamdulillah setahun tinggal disini betah banget, mau ke stasiun kereta dekat (ga sampe 10 menit naik motor), tetangganya baik (sering dapet delivery service :P) dan saya merasa aman walaupun sering sendiri karena komplek tertutup dan satpamnya care karena cuma 7 rumah yang diperhatiin,hehehe. Karena cuma 7 rumah ini juga lah, se komplek tetangga kenal semua, tiap ada yang ultah saling ngucapin, punya group di whatsapp,dan jadi merasa punya keluarga disini ;').
Saya namakan Rumah Pelangi, ya karena nama clusternya Grand Mutiara Pelangi. Dan dalam kehidupan saya dan mas di rumah ini pastinya akan banyak warna warna kehidupan, entah warna kebahaagian, kesedihan, berantem, seneng-seneng, yang bakalan jadi Pelangi dalam hidup kami. Semoga berkah. Amiinn.
0 komentar:
Posting Komentar